Ingin Gairah Seks Kuat? Makanlah Telur Setiap Hari!

Ingin Gairah Seks Kuat? Makanlah Telur Setiap Hari! Ya, selain sangat dianjurkan untuk memenuhi asupan protein, ternyata telur juga disebut-sebut sebagai makanan afrodisiak. Karena itulah telur dipercaya dapat membangkitkan gairah seksual atau libido, terutama jika dikonsumsi setiap hari.

 

 

Telur yang merupakan sumber protein hewani ini sejak lama dipercaya dapat memberikan energi lebih saat melakukan hubungan seksual. Karena itulah tak jarang dari pria yang makan telur setiap hari untuk meningkatkan libido atau gairah seks.

 

Menurut penelitian media, sebutir telur kaya dengan vitamin B6 dan B5. Kedua vitamin ini dapat membantu menyeimbangkan kadar hormon dan mengurangi stres. Kedua hal ini sangat berperan dalam meningkatkan kesehatan seksual. Selain itu, telur juga dikatakan sebagai simbol kesuburan.

 

Tidak hanya dimakan dalam keadaan matang, telur juga sering dikonsumsi mentah. Bahkan sebagian pria percaya konsumsi telur mentah sebelum melakukan hubungan seksual dapat membantu meningkatkan libido dan memaksimalkan tingkat energi.

 

Kandungan vitamin B6 dan B5 juga terdapat di dalam telur ikan dan unggas lainnya seperti bebek dan burung. Agar lebih berkhasiat, anda bisa mengkonsumsi telur bersama roti atau sayuran seperti asparagus dan tomat. Bisa juga dibuat omelet dan dicampur dengan cincangan bawang putih.

 

Ingin gairah seks anda kuat setiap hari, tidak ada salahnya untuk mengonsumsi telur setiap hari!

Sayur Kelentang dan Manfaat untuk Kesehatan

Belum pernah dengar kelentang? Wah, padahal kelentang adalah salah satu sayuran sehat yang sangat baik untuk Anda konsumsi sehari-hari. Kelentang adalah buah kelor yang berbentuk segitiga memanjang. Sayuran kelentang ini mempunayai bernagai manfaat bagi kesehatan. Selain menyediakan semua jenis manfaat gizi yang dibutuhkan tubuh, kelentang mampu juga menyembuhkan beragam penyakit. Berikut adalah rahasia kesehatan yang terkandung dalam kelentang, seperti dilansir Boldsky.

1. Melawan flu

Kelentang memiliki banyak kandungan vitamin C yang mampu menguatkan sistem imun tubuh. Sayur ini juga dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit, seperti asma, mengi dan masalah pernapasan lainnya.

2. Menguatkan tulang

Sayuran hijau ini kaya akan zat besi, vitamin dan kalsium. Kelentang juga dipercaya dapat menguatkan tulang dan memurnikan darah.

3. Baik untuk ibu hamil

Bahkan, wanita hamil saja bisa mendapatkan manfaat dari sayur kelentang. Sayur ini dapat menghilangkan kelesuan, muntah dan pusing. Tak sedikit pula yang mengatakan bahwa sayur kelentang dapat meringankan nyeri persalinan dan mengurangi komplikasi pasca-persalinan.

4. Mencegah infeksi

Kelentang memiliki sifat antibakteri dan bermanfaat dalam mencegah infeksi di tenggorokan, dada, dan kulit. Sayur ini juga dapat digunakan dalam mengobati infeksi jamur kulit lho.

5. Menyembuhkan penyakit perut

Sayur kelentang juga dikenal ampuh dalam menyembuhkan penyakit lambung seperti diare, disentri, sakit kuning, dan kolera.

Itulah 5 manfaat nutrisi dari sayur kelentang. Sertakan sayuran hijau ini ke dalam menu harian Anda untuk tetap menjaga kesehatan. Ingat, terkadang sesuatu yang sederhana punya manfaat luar biasa lho.

Mengenal Kanker Hati Gejala dan Pengobatan

Mengenal kanker hati, mulai dari diskripsi dan gejala penyakit kanker hati, hingga penyebab dan cara mengobati kanker hati. Kanker hati merupakan kanker yang berawal dari sel-sel hati. Tapi bukan berarti segala jenis kanker yang menyerang hati disebut dengan kanker hati karena sel-sel kanker dapat menyebar atau bermetastatis.

Penyebab

Penyebab kanker hati diantaranya adalah:

• Sel-sel hati bermutasi
• Infeksi kronis dari virus hepatitis tertentu

Gejala

Gejala kanker hati diantaranya adalah;

• Berat badan turun dengan sendirinya
• Kehilangan selera makan
• Nyeri perut bagian atas
• Mual dan muntah
• Terasa lemah dan kelelahan
• Hati membesar
• Perut membengkak
• Kulit dan bagian putih pada mata menguning
• Tinja berwarna putih pucat

Pengobatan

Pengobatan terhadap penyakit kanker hati bisa dilakukan dengan diantaranya:
Operasi partial hepatectomy

• Transplantasi hati
• Cryoblation atau pembekuan sel kanker
• Radiofrequency ablation atau pemanasan sel kanker
• Suntikan alkohol ke dalam tumor
• Suntikan obat kemoterapi ke dalam hati
• Terapi radiasi
• Targeted drug therapy yaitu Sorafenib

Berapa Durasi Bercinta yang Normal?

Berapa durasi bercinta (berhubungan badan) yang normal? Dr. Andri Wanananda MS, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus dosen Fakultas kedokteran di Universitas tarumanegara Jakarta memberikan jawaban tentang berapa lama atau durasi sebuah seks (bercinta) yang normal.

Menurut dokter yang juga anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ini, durasi dalam berhubungan intim bisa berbeda antara satu pasangan dengan lainnya, bahkan satu pasangan pun dapat bervariasi. Bisa hanya sekitar 10 hingga15 menit. bisa juga hubungan intim itu mempunyai durasi hingga 30 menit. Atau bahkan kegiatan bercinta itu bisa memakan waktu hingga 1-2 jam. Kesemua itu normal saha selagi durasi yang beraneka ragam tersebut berakhir dengan orgasme, kenikmatan seksual yang dirasakan oleh kedua pasangan.

Bila orgasme tidak tercapai, kemungkinan individu mengalami ejakulasi terhambat (Retarded Ejaculation), yang perlu diperiksa penyebabnya untuk menentukan terapinya.

Ginseng dan Teh Hijau untuk Stamina Seks

Ginseng dan Teh Hijau untuk menjaga stamina seks. Obat herbal banyak dipercaya untuk mengatasi berbagai masalah stamina dan seks. Ginseng dan teh hijau adalah dua diantara berbagai bahan herbal yang cukup dikenal yang mempunyai khasiat untuk menjaga stamina dan kesehatan seksual Anda.

 

Konon orang Cina telah mengonsumsi ginseng dan teh hijau sejak zaman kuno. Ginseng dan teh hijau dipercaya dapat  memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Ginseng dan teh hijau mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan energi dan kekuatan, serta bekerja sebagai antioksidan dalam tubuh, demikian yang dilansir Mister Sehat dari Ehow.

Terkait dengan kemampuan seks, ginseng diyakini mampu membantu meningkatkan kesehatan pria karena meningkatkan sirkulasi darah. Ini sering dianjurkan untuk memerangi impotensi yang dihasilkan dari sirkulasi yang buruk. Hal ini dapat membantu meringankan perasaan lesu yang menyertai, serta kadar testosteron yang menurun karena usia.

Ginseng pun diyakini dapat membantu untuk meningkatkan kinerja seksual secara keseluruhan dan meningkatkan kesuburan pada pria. Hal ini juga dapat meningkatkan kesehatan jantung yang lebih baik dengan meningkatkan kadar kolesterol baik.  

Sementara teh hijau adalah ramuan lain yang menguntungkan bagi tubuh Anda. Teh hijau kaya akan antioksidan yang dapat membantu tubuh Anda untuk tetap sehat pada tingkat sel. Teh hijau dapat memberikan manfaat kesehatan bagi siapa saja yang meminumnya, tapi yang menarik, bagi pria teh hijau dapat memengaruhi kesehatan jantung. Dalam studi populasi, teh hijau telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Daun Zaitun Obat dan Pencegah Kanker

Daun Zaitun sebagai obat dan pencegah kanker. Zaitun memang dikenal sebagai salah satu sumber penghasil nutrisi bagi tubuh yang baik. Orang banyak mengenal zaitun terutama minyak dan buah zaitun yang dijadikan olahan masakan. Namun ternyata bukan hanya buah dan minyaknya saja yang bermanfaat, daun zaitun juga mempunyai manfaat besar bagi kesehatan.
 

Daun zaitun sejak lama diyakini sebagai anti-kanker. Zain zaitun mengandung senyawa apigenin dan luteolin yang merupakan sumber dari sinkonin agen anti-malaria. Selain itu juga mengandung oleuropein yang telah menunjukkan kemampuan protektif terhadap kanker payudara, demikian yang dilansir Foxnews.

Ekstrak daun zaitun ternyata juga bertindak sebagai anti-inflamasi. Seperti oksidasi, peradangan merupakan faktor kunci dalam penyakit kronis dan degeneratif. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa tambahan ekstrak daun zaitun dapat melindungi terhadap kerusakan saraf dan mungkin juga dalam kasus stroke.

Dalam dunia tanaman obat, penggunaan zaitun sebagi obat tanaman tradisional sudah dikenal sejak berabad-abad tahun lalu. Daun zaitun dianggap sebagai tonik pada zaman kuno, daun zaitun dan ekstrak daun zaitun muncul untuk mempromosikan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan dan membantu menangkal berbagai gangguan kesehatan yang serius.

Meskipun buah dan minyak zaitun lebih populer ketimbang daunnya. Namun, banyak penelitian yang mengarah pada pemanfaatan daun zaitun sebagai salah satu warisan obat kuno yang harus dipelajari.

Tips Cara Atasi Bau Pada Penis

Tips Cara Atasi Bau Pada Penis. Saat bercinta, pria sering kali minta untuk dioral penisnya. Namun, aroma di sekitar bagian intim menjadi tidak sedap. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Berikut tips mengatasi bau tidak sedap pada penis seperti yang dilansir dari Indiansutras.

Menjaga kebersihan penisAroma tidak sedap pada penis memang bisa menjatuhkan gairah seksual. Bahkan keringat juga bisa memicu bau di daerah kelamin. Jadi sebelum bercinta, pria sebaiknya mencuci penisnya secara seksama untuk menghindari bau yang tidak sedap.

Wanita harus bilangPria biasanya paling suka melakukan seks oral. Namun wanita tidak, salah satu alasannya mungkin adalah karena bau tidak sedap pada penis. Jadi wanita sebaiknya berkata yang sejujurnya. Wanita harus bilang kalau penis pasangannya harus bersih dan tidak bau jika ingin melakukan seks oral.

Cara tidak langsungJika wanita sulit jujur, ada cara tidak langsung untuk mengatasi bau tak sedap pada penis. Misalnya mengajak pasangan mandi bersama sebelum bercinta. Dengan begitu, wanita akan punya kesempatan untuk membersihkan penis pria secara langsung.

Dengan saus cokelatJika tidak mau repot, lumuri saja penis pria dengan saus cokelat sebelum melakukan seks oral. Wanita akan segera lupa dengan aroma tak sedap pada penis pasangan dan justru menikmati rasa dari saus cokelat tersebut.

Itulah beberapa cara mengatasi bau tak sedap pada penis pada pria. Selamat mencoba!

Pro Kontra Minum Kopi

Kopi bagi sebagian orang, bisa jadi minuman yang menyehatkan, tetapi juga mematikan bagi sebagian orang lainnya. Care2 pernah mengungkapkan tentang pro dan kontra tentang minum kopi. Simak selengkapnya.

Pro

• Risiko diabetes. Sebuah penelitian di tahun 2005 menyebutkan kalau minum empat sampai enam cangkir kopi sehari mampu menurunkan risiko diabetes sampai 30 persen. Baik itu kopi berkafein atau tanpa kafein, efeknya sama.
• Radikal bebas. Biji kopi mengandung lebih dari 1.000 antioksidan yang berkhasiat memerangi radikal bebas yang masuk dalam tubuh. Sehingga rajin minum kopi mampu menjauhkan Anda dari berbagai macam penyakit.
• Kemampuan kognitif. Peneliti melaporkan peminum kopi di pagi hari punya performa yang lebih baik dalam menyerap informasi dan pelajaran daripada mereka yang tidak. Minum kopi setiap hari juga disebutkan mampu menjaga kemampuan kognitif seiring bertambahnya usia.

Kontra

• Osteoporosis. Memang benar kopi bisa memicu pengeroposan kalsium. Sehingga minum kopi terlalu banyak bisa menyebabkan osteoporosis. Jika ingin mengimbangi asupan kalsium dengan konsumsi kopi, tambahkan satu sendok makan susu atau yogurt pada secangkir kopi pagi Anda.
• Keriput. Meskipun memiliki antioksidan, kopi juga bisa bikin keriput jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya. Sebab kopi menyebabkan dehidrasi sehingga kulit akan mudah keriput. Jadi jangan malas minum air putih sebanyak-banyaknya jika Anda adalah pecinta kopi.
• Bikin gendut. Kafein secara tidak langsung mempengaruhi kadar gula darah. Sehingga ketidakseimbangan gula darah memicu keinginan untuk ngemil. Itulah kenapa sebabnya kopi kerap dipasangkan dengan camilan manis seperti kue atau donat. Jika dibiasakan, dalam waktu sebentar Anda pasti akan cepat gendut.
• Pestisida. Tanaman kopi konvensional tidak lepas dari pestisida untuk mengusir hama yang menyerang. Untuk menghindari dampak buruk dari pestisida, pastikan Anda minum kopi yang berasal dari tanaman kopi organik.

Itulah beberapa pro dan kontra minum kopi. Sekarang termasuk yang pro atau yang kontra minum minum kopi, terserah Anda!

Cara Agar Anak Suka Sayuran

Banyak anak yang tidak suka sayuran dan menolak mengonsumsi sayuran. Padahal nutrisi yang dikandung bahan makanan (sayuran) yang rata-rata berwarna hijau ini sangat tinggi. Tapi sebuah studi baru dari Australia menekankan bahwa kunci agar anak suka sayuran terletak pada pengolahan sayur itu sendiri.

 

Menurut sebuat riset, anak-anak akan lebih suka mengonsumsi sayur jika bahan makanan tersebut dimasak dalam durasi waktu yang sedang-sedang saja, tak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti menanyai 82 anak laki-laki dan perempuan berusia 5 dan 6 tahun. Sebagian besar responden mengaku lebih menyukai brokoli dan kembang kol jika dimasak dengan durasi sedang (6-8 menit) ketimbang dimasak dengan durasi lebih pendek (2-3 menit) atau lebih panjang (10-14 menit).

Bahkan kondisi ini tetap berlaku meski mayoritas responden dilaporkan tidak suka atau tidak banyak mengonsumsi sayuran.

Anak-anak juga lebih memilih brokoli yang dikukus daripada direbus, namun rata-rata responden mengaku tak punya metode favorit untuk pengolahan kembang kol. Lagipula brokoli yang dikukus dalam waktu lebih lama rasanya jadi lebih pahit sehingga wajar jika anak-anak tidak menyukainya. Sebaliknya, kembang kol takkan terasa terlalu pahit meski dimasak terlalu lama.

"Jadi tingkat preferensi anak terhadap sayuran secara keseluruhan cenderung dipengaruhi oleh rasa dan tekstur. Karena berdasarkan studi ini, anak-anak tampaknya lebih memilih sayuran yang teksturnya medium dan tekstur semacam ini hanya dapat diperoleh dengan waktu pengolahan yang sedang-sedang saja," tandas peneliti seperti dilansir dari myhealthnewsdaily, Sabtu (16/2/2013).

Selain itu, metode pengukusan juga terbukti dapat mempertahankan lebih banyak nutrisi yang terkandung di dalam sayuran dibandingkan jika sayuran itu direbus. Untuk itu, karena anak-anak juga lebih menyukai rasa sayuran yang dikukus, peneliti menyarankan agar para orangtua lebih memilih mengukus sayuran ketimbang merebusnya agar anak-anaknya doyan makan sayur.

Studi ini diselenggarakan oleh tim peneliti dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation dan akan dipublikasikan dalam jurnal Food Quality and Preference.